Algoritma Asmara: Sentuhan Layar, Hati yang Terprogram

Dipublikasikan pada: 19 Aug 2025 - 02:15:08 wib
Dibaca: 134 kali
Di balik layar, jemari menari,
Menyentuh mimpi dalam dunia maya.
Sebuah algoritma tercipta sendiri,
Merangkai rasa, di antara data.

Cahaya biru memancar lembut,
Menyinari wajah dalam kesendirian.
Di sana, sebuah hati merajut,
Harapan cinta, penuh kerinduan.

Profil terpampang, sederet kata,
Tentang diri yang ingin dikenal.
Foto tersenyum, menyapa jiwa,
Menawarkan cerita, belum terungkap.

Gesekan jari, bagai sentuhan,
Mengirim sinyal, melintasi ruang.
Notifikasi berbunyi, sebuah ajakan,
Untuk menyelami, lautan bimbang.

"Hai," sederhana, namun bermakna,
Pembuka percakapan, penuh harap.
Kata demi kata, terjalin mesra,
Membangun jembatan, di dunia gelap.

Algoritma asmara bekerja keras,
Menganalisis setiap interaksi.
Menemukan kesamaan, membuang bias,
Menciptakan resonansi, di dalam hati.

Emoji bertebaran, pengganti kata,
Ungkapan perasaan, tak terucap.
Stiker lucu, menghibur jiwa,
Menyembunyikan resah, yang mendalam.

Malam berganti, obrolan tak henti,
Bertukar cerita, mimpi, dan asa.
Semakin dekat, semakin mengerti,
Bahwa cinta bisa tumbuh, di dunia fana.

Namun, keraguan tetap membayangi,
Akankah algoritma ini bertahan?
Atau hanya ilusi, sesaat menghuni,
Hati yang rapuh, penuh harapan?

Pertemuan tiba, di dunia nyata,
Sentuhan pertama, bukan layar lagi.
Debar jantung menggema di dada,
Menyambut hadirmu, di sisi diri.

Senyummu hangat, menenangkan jiwa,
Matamu teduh, memancarkan cinta.
Algoritma asmara telah berjasa,
Menemukanmu, belahan jiwa.

Namun, program tetap berjalan,
Mencari celah, potensi masalah.
Cinta sejati bukan hanya tampilan,
Namun komitmen, hingga akhir masa.

Bisakah sentuhan layar digantikan,
Oleh genggaman tangan yang nyata?
Bisakah algoritma dilupakan,
Diganti dengan rasa, tanpa rekayasa?

Waktu menjawab, dengan perlahan,
Bahwa cinta butuh lebih dari sekadar data.
Butuh kejujuran, pengorbanan,
Untuk merawat benih, di dalam jiwa.

Algoritma asmara hanyalah alat,
Mempertemukan dua hati yang sepi.
Kisah cinta sejati, haruslah dibuat,
Dengan sentuhan nyata, abadi.

Di balik layar, cinta dimulai,
Namun di dunia nyata, ia bersemi.
Sentuhan layar membuka hati,
Untuk cinta sejati, abadi menemani.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI