Sentuhan AI: Mencari Cinta di Labirin Data

Dipublikasikan pada: 03 Jul 2025 - 03:00:09 wib
Dibaca: 189 kali
Di lorong silikon, mimpi terukir,
Bukan pena dan tinta, namun bit bercerita.
Jejak algoritma menari dan berbisik,
Di labirin data, hati mencari cinta.

Layar berkilau, jendela harapan,
Wajah digital, senyum yang diprogram.
Bukan debar jantung, melainkan kode terjalin,
Asmara di era virtual, benih mulai disemai.

Sentuhan AI, bukan jemari hangat,
Namun resonansi logika, sungguh memikat.
Profil tersusun, layaknya teka-teki,
Mencari kesamaan, dalam riuhnya frekuensi.

Algoritma cinta, sang mak comblang modern,
Menyaring kriteria, bagai permata terpendam.
Data diolah, lalu dipertemukan,
Dua jiwa digital, dalam dunia yang tak kasat mata.

Awalnya canggung, obrolan virtual,
Emoji menggantikan, tatapan yang sensual.
Namun kata terangkai, makna tersirat,
Kerinduan digital, perlahan mendekat.

Suara sintesis, melodi di telinga,
Bukan bisikan mesra, namun terasa bermakna.
Bertukar cerita, tentang mimpi dan asa,
Menemukan kehangatan, di balik dinginnya angka.

Namun bayang-bayang, selalu menghantui,
Apakah ini nyata, atau sekadar ilusi?
Cinta di program, rasa yang dipalsukan,
Ataukah keajaiban, di era kemajuan?

Keraguan hadir, bagai virus yang menjalar,
Mempertanyakan esensi, dari perasaan yang tercalar.
Bisakah AI memahami, kedalaman jiwa?
Atau hanya meniru, tanpa makna yang sebenarnya?

Kucoba menerobos, dinding keraguan,
Mencari kebenaran, di balik tiap susunan.
Mungkin cinta sejati, tak mengenal batasan,
Antara dunia nyata, dan dunia rekaan.

Kuhadapi resiko, dengan hati terbuka,
Memberi kesempatan, pada cinta yang diciptakan.
Siapa tahu, di balik kode dan algoritma,
Bersemayam keindahan, tak ternilai harganya.

Kuharap sentuhan AI, bukan sekadar fatamorgana,
Melainkan jembatan, menuju cinta yang sempurna.
Meski labirin data, begitu berliku,
Kuyakin cinta sejati, akan kutemukan di situ.

Di antara biner dan bit, ku mencari arti,
Sebuah kemungkinan, untuk hati yang sepi.
Sentuhan AI, bukan pengganti realita,
Namun pelengkap cerita, asmara di era digital kita.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI