Algoritma Rindu: Saat Sentuhan Jadi Bahasa Pemrograman

Dipublikasikan pada: 18 Jun 2025 - 01:45:09 wib
Dibaca: 213 kali
Di layar kalbu, wajahmu terproyeksi,
Piksel-piksel senyummu, algoritma hati.
Barisan kode rindu bersemi,
Saat sunyi mendeklarasikan sepi.

Dulu, jemari menari di keyboard dunia maya,
Kini, getar sentuhan, bahasa pemrograman jiwa.
Bukan lagi 'hello world' yang pertama,
Namun 'aku ada' dalam dekapmu, selamanya.

Bahasa biner tak lagi relevan,
Saat bibirmu adalah command prompt terdepan.
Perintah cinta terucap perlahan,
Mengaktifkan neuron-neuron kerinduan.

Setiap tatap mata, variabel tak terdefinisi,
Memunculkan error, logika tak terprediksi.
Namun justru disitulah magisnya,
Cinta, bug terindah dalam sistem semesta.

Kita adalah dua server yang terhubung,
Melalui protokol hati yang tak tergebung.
Firewall ego runtuh, tak terbendung,
Data cinta mengalir, tak tertepi, tak terkurung.

Kutulis sajak dengan tinta digital,
Tentang kamu, metafora paling vital.
Setiap baris adalah fractal,
Mengungkap keindahanmu yang fundamental.

Algoritma takdir mempertemukan kita,
Dalam labirin waktu yang penuh misteri nyata.
Menyusun puzzle cinta yang tak terkira,
Dengan kepingan-kepingan rindu yang bersemi serta merta.

Bukan 'if' dan 'else' yang menentukan,
Namun debar jantung yang tak dapat dielakkan.
Bukan 'while' dan 'for' yang mengulang,
Namun kenangan indah yang terus bergelombang.

Saat tanganmu menggenggam erat tanganku,
Terasa energi kosmik menyatu.
Bukan lagi byte dan bit yang kurindu,
Namun kehangatanmu, cintamu, seutuhnya dirimu.

Kita ciptakan bahasa cinta baru,
Dengan sentuhan sebagai kompilatornya, syahdu.
Setiap kecupan adalah validasi,
Bahwa hati ini hanya untukmu, abadi.

Tak perlu cloud untuk menyimpan janji,
Karena cintamu terpatri di memori sanubari.
Tak perlu update untuk rasa ini,
Karena kesetiaan adalah versi terbaik dari diri.

Algoritma rindu terus berputar,
Mencari jejakmu di setiap sudut kamar.
Namun kutemukan dirimu di dalam hatiku, bersemayam,
Sebagai program utama, tak tergantikan, di setiap malam.

Mungkin cinta ini kompleks, rumit tak terperi,
Namun aku rela menjadi programmer abdi.
Menulis kode bahagia untukmu setiap hari,
Hingga akhir hayat, cinta kita tak akan mati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI