Debar Jantung Digital: Algoritma Cinta Mencari Sentuhan

Dipublikasikan pada: 02 Jun 2025 - 22:15:07 wib
Dibaca: 152 kali
Di rimba maya, jiwa terpaut,
Kode biner berbisik, hati merajut.
Cahaya layar memantulkan rindu,
Dalam piksel-piksel, kasih berpadu.

Algoritma cinta mulai berhitung,
Mencari pola di setiap jantung.
Data diri terukir di awan,
Profil ideal, dambaan impian.

Jejak digital, labirin rasa,
Menemukanmu di antara masa.
Foto senyum, sapaan singkat,
Percakapan virtual, hati terpikat.

Debar jantung digital bergejolak,
Setiap notifikasi, jiwa berteriak.
Emoji cium, peluk virtual,
Kasih yang tumbuh, tak kasat mata.

Namun, layar tetaplah pembatas,
Antara mimpi dan realitas.
Sentuhan jari di atas kaca,
Tak mampu hangatkan jiwa yang lelah.

Algoritma cinta terus mencari,
Rumus sempurna, tanpa peduli.
Tentang hangatnya genggaman tangan,
Bisikan lembut di keheningan malam.

Apakah kode mampu menggantikan,
Sorot mata penuh kerinduan?
Apakah data mampu mencipta,
Pelukan erat, tanpa dusta?

Aku mencari jawaban di balik layar,
Di antara baris kode yang bersinar.
Apakah cinta sejati tersembunyi,
Di balik algoritma yang membabi buta?

Kutemukan dirimu di dunia maya,
Namun hatiku merindukan nyata.
Ingin kurasakan dekap eratmu,
Bukan sekadar pesan singkat darimu.

Algoritma cinta mungkin membimbing,
Namun hatiku yang menentukan dinding.
Antara maya dan dunia fana,
Tempat kasih sejati bersemayam.

Ku matikan layar, tinggalkan kode,
Mencari sentuhan, bukan sekadar mode.
Kucari wajahmu di keramaian kota,
Berharap algoritma tak salah data.

Kuharap cinta tak hanya virtual,
Namun nyata, abadi, dan aktual.
Debar jantung digital mereda,
Saat tanganmu kutemui di dunia nyata.

Sentuhan lembut menghapus ragu,
Cinta sejati, bukan ilusi semu.
Algoritma cinta mungkin perantara,
Namun hatimu yang menjadi muara.

Kini, debar jantung digital tenang,
Bersama sentuhan yang tak tertanding.
Cinta sejati, hadir di sini,
Di dunia nyata, abadi menemani.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI