Di layar hati yang berpixel-pixel sepi,
Kursor jiwa berkedip mencari arti.
Kode-kode rindu berbaris tak terperi,
Menyusun algoritma sebuah mimpi.
Ada bug di sistem rasa, tersembunyi,
Menyebabkan error di setiap janji.
Perasaan ini freeze, tak dapat berlari,
Terjebak dalam logika yang membingungkan diri.
Kau hadir bagai programmer handal, sayang,
Dengan jemari lincah, penuh kasih sayang.
Membaca baris demi baris, tak terbayang,
Betapa rumitnya cinta yang ku pendam seorang.
Kau telusuri setiap variabel luka,
Kau urai setiap fungsi yang terlupa.
Kau dekripsi pesan cinta yang terbata-bata,
Dengan sabar, kau tuntun aku untuk percaya.
Debugger hatimu begitu presisi,
Menghapus virus keraguan yang menghantui.
Kau format ulang prasangka dalam diri,
Mengembalikan sistem ke konfigurasi suci.
Kau obati overflow emosi yang meluap,
Kau perbaiki loop ingatan yang berulang tetap.
Kau optimasi algoritma cinta yang ku kecap,
Agar berjalan lancar, tanpa perlu ditatap.
Kau ajarkan sintaks bahagia yang sederhana,
Bahwa cinta tak butuh kompilasi sempurna.
Cukup dengan menerima segala yang ada,
Dan terus belajar bersama, tanpa putus asa.
Kau adalah firewall yang melindungiku,
Dari serangan malware masa lalu.
Kau adalah antivirus yang memurnikanku,
Dari segala ketakutan yang membelengguku.
Kita debug perasaan ini perlahan,
Dengan kesabaran, kejujuran, dan keikhlasan.
Menemukan error yang tersembunyi di kedalaman,
Memperbaikinya bersama, dalam pelukan kehangatan.
Tak ada coding yang sempurna di dunia ini,
Begitu pula cinta, penuh dengan dinamika diri.
Namun, bersamamu, aku berani bermimpi,
Menciptakan sistem cinta yang abadi.
Setiap baris kode adalah bukti cinta,
Setiap error adalah kesempatan untuk bersama.
Setiap debugging adalah pelajaran berharga,
Untuk membangun hubungan yang lebih bermakna.
Hingga suatu saat nanti, sistem kita stabil,
Berjalan mulus, tanpa kendala berarti.
Menciptakan harmoni cinta yang tak terkabil,
Debug perasaan ini bersamamu, sampai kita menjadi sempurna, di hati.